img not found!

Balai Bahasa Sumsel Gelar Pembekalan Finalis Duta Bahasa 2025: Bangun Generasi Muda yang Cinta Bahasa dan Budaya

Balai Bahasa Sumsel Gelar Pembekalan Finalis Duta Bahasa 2025: Bangun Generasi Muda yang Cinta Bahasa dan Budaya

Palembang, 12 Juni 2025 – Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan, unit pelaksana teknis dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, terus mengukuhkan peran strategisnya dalam mengembangkan dan melestarikan bahasa Indonesia di wilayah Sumatera Selatan. Salah satu langkah nyatanya terlihat dari suksesnya pelaksanaan kegiatan “Pembekalan Finalis Duta Bahasa Sumatera Selatan Tahun 2025”, yang diselenggarakan di Politeknik Pariwisata Palembang, baru-baru ini.

Acara pembekalan ini menjadi bagian penting dalam tahapan pemilihan Duta Bahasa, yang tidak hanya menitikberatkan pada kompetensi kebahasaan, tetapi juga pada pembentukan karakter, kepemimpinan, serta wawasan budaya dan literasi generasi muda. Para finalis yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Sumatera Selatan ini mendapatkan berbagai materi untuk mempersiapkan mereka menjadi role model kebahasaan di tengah masyarakat.

Dalam pembukaan acara, panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wadah untuk memperkuat nilai-nilai nasionalisme melalui kecintaan terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Di tengah arus globalisasi dan pengaruh bahasa asing yang begitu masif, penting bagi generasi muda untuk tetap menjunjung tinggi bahasa ibu sebagai identitas bangsa.

Yang membuat acara ini semakin istimewa adalah kehadiran Prof. Dr. Indawan Syahri, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Palembang, yang hadir sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya menjadi agen perubahan yang mampu menjaga dan mengembangkan bahasa Indonesia di tengah tantangan zaman.

“Kekuatan bahasa terletak pada para penuturnya. Generasi muda harus menjadi garda terdepan dalam menjaga kesantunan berbahasa, baik dalam komunikasi lisan maupun tulisan, terlebih di era digital ini,” ujar Prof. Indawan.

Beliau juga membagikan pengalaman serta strategi praktis untuk menguatkan kemampuan berbahasa, baik dalam konteks akademik, sosial, hingga profesional. Tak hanya itu, beliau mengajak para finalis untuk melihat bahasa sebagai media diplomasi budaya dan identitas nasional yang harus dijaga bersama.

Para finalis tampak sangat antusias mengikuti setiap sesi. Mengenakan selempang beridentitas Duta Bahasa, mereka duduk tertib dan aktif berdiskusi serta menyampaikan pandangan mereka tentang pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam sesi tanya jawab, banyak dari mereka mengungkapkan motivasi mengikuti ajang ini, mulai dari kecintaan terhadap bahasa dan sastra hingga keinginan untuk menjadi teladan di lingkungan masing-masing.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para finalis tidak hanya menjadi perwakilan simbolik dalam ajang Duta Bahasa, tetapi juga benar-benar menjalankan peran sebagai duta sejati: mengampanyekan penggunaan bahasa Indonesia yang santun, mendorong literasi di kalangan masyarakat, serta menjadi pemimpin muda yang membela identitas bangsa melalui kekuatan bahasa dan sastra.

Balai Bahasa Sumsel berkomitmen untuk terus membina para duta ini dengan kegiatan lanjutan, baik berupa pelatihan, pendampingan, maupun pelibatan aktif dalam program kebahasaan nasional.

Kegiatan ini juga menjadi bentuk sinergi antara instansi pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas kebahasaan dalam membangun Sumatera Selatan yang literat dan berbudaya. Ke depan, program Duta Bahasa akan terus dikembangkan agar menjangkau lebih banyak daerah dan kalangan muda, serta menciptakan ekosistem bahasa yang sehat, cerdas, dan bermartabat.