Gelar Karya Lomba Menulis Puisi Berbasis Matematika dan Lomba Kreativitas Membuat Miniatur Rumah Adat dengan Tema “Kreativitas Gen Z Memandang dan Mengekspresikan Dunia Pembelajaran yang Inovatif”
Palembang, 19 Januari 2025 – Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) kembali mengadakan acara tahunan yang bertajuk “Gelar Karya” yang menghadirkan berbagai kegiatan lomba untuk menggali potensi kreatif mahasiswa dan siswa dalam berbagai bidang. Acara ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi peserta dalam mengekspresikan ide dan gagasan kreatif mereka, serta mendorong terbentuknya pola pikir inovatif yang relevan dengan kebutuhan zaman. Pada tahun ini, Gelar Karya mengusung dua lomba utama yang menjadi pusat perhatian, yaitu Lomba Menulis Puisi Berbasis Matematika dan Lomba Kreativitas Membuat Miniatur Rumah Adat. Keduanya membawa tema besar yang sangat sesuai dengan perkembangan pendidikan di era digital saat ini, yaitu “Kreativitas Gen Z Memandang dan Mengekspresikan Dunia Pembelajaran yang Inovatif.
Salah satu lomba yang menarik perhatian banyak peserta adalah Lomba Menulis Puisi Berbasis Matematika. Lomba ini mengundang peserta untuk menyusun puisi yang memuat elemen-elemen matematika dalam bentuk konsep, teori, rumus, atau aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari lomba ini adalah untuk menunjukkan bahwa matematika bukan hanya tentang angka dan rumus yang kaku, tetapi juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi sebuah karya seni. Hal ini juga bertujuan untuk menghapus kesan negatif bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit dan membosankan.
Peserta lomba berasal dari berbagai kalangan, mulai dari siswa sekolah menengah hingga mahasiswa perguruan tinggi. Mereka ditantang untuk memadukan dua dunia yang berbeda: seni dan ilmu pengetahuan, dalam satu karya yang tidak hanya memikat pembaca dengan keindahannya, tetapi juga dengan kedalaman pemahaman konsep matematika yang terkandung di dalamnya. Banyak peserta yang mencoba mengekspresikan matematika dalam bentuk metafora, personifikasi, dan imaji yang dapat menghubungkan konsep-konsep matematika dengan pengalaman hidup sehari-hari.
Juri lomba ini menilai karya peserta berdasarkan beberapa kriteria, antara lain kedalaman pemahaman konsep matematika yang diangkat, kemampuan menyampaikan ide melalui puisi, dan kreativitas dalam menghubungkan matematika dengan dunia seni. Mereka berharap puisi-puisi yang dihasilkan dari lomba ini dapat membuka pandangan baru bagi banyak orang bahwa matematika tidak hanya terbatas pada buku teks, tetapi juga bisa menjadi bagian dari seni yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Di sisi lain, Lomba Kreativitas Membuat Miniatur Rumah Adat menjadi ajang bagi peserta untuk menggali lebih dalam mengenai kekayaan budaya Indonesia, terutama dalam hal arsitektur rumah adat yang tersebar di berbagai daerah. Lomba ini tidak hanya menantang peserta untuk membuat miniatur rumah adat, tetapi juga untuk menggunakan kreativitas mereka dalam mendesain rumah adat dengan sentuhan inovasi, serta mengaplikasikan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan mudah ditemukan.
Peserta lomba ini berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan usia, mulai dari pelajar sekolah menengah hingga mahasiswa. Miniatur rumah adat yang mereka buat harus mencerminkan keaslian desain dan bentuk rumah adat dari daerah masing-masing, tetapi dengan sentuhan modern dan teknik yang inovatif. Beberapa peserta menggunakan bahan daur ulang dan material alami untuk membuat miniatur rumah adat, sementara yang lainnya memilih menggunakan teknologi cetak 3D untuk menciptakan rumah adat dengan detail yang lebih presisi.
Lomba ini bertujuan untuk memberikan penghargaan bagi kreativitas peserta dalam melestarikan budaya Indonesia. Selain itu, lomba ini juga menjadi sarana untuk mendidik generasi muda agar lebih menghargai kekayaan budaya lokal dan belajar untuk mengenalkan keindahan rumah adat kepada masyarakat luas, baik di dalam negeri maupun internasional. Dengan menggabungkan teknik pembuatan miniatur yang modern dan material yang ramah lingkungan, peserta diharapkan dapat memberikan contoh bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga keberagaman budaya sekaligus mendukung upaya pelestarian alam.
Para juri, yang terdiri dari para ahli budaya dan seniman lokal, menilai karya-karya miniatur rumah adat ini berdasarkan ketepatan desain, kualitas pengerjaan, kreativitas, serta pemilihan bahan yang ramah lingkungan. Mereka menekankan pentingnya generasi muda untuk berinovasi dalam melestarikan dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia luar.
Tema besar “Kreativitas Gen Z Memandang dan Mengekspresikan Dunia Pembelajaran yang Inovatif” menjadi titik temu antara kedua lomba tersebut. Di tengah perkembangan teknologi yang pesat dan perubahan paradigma pendidikan yang semakin dinamis, generasi Z diharapkan dapat menjadi pelopor dalam menciptakan dunia pembelajaran yang lebih terbuka, fleksibel, dan inovatif. Lomba Menulis Puisi Berbasis Matematika menunjukkan bagaimana matematika bisa diekspresikan dalam bentuk yang lebih kreatif dan menyenangkan, sementara Lomba Kreativitas Membuat Miniatur Rumah Adat menggambarkan bagaimana generasi muda dapat mengenalkan dan melestarikan budaya Indonesia dengan cara-cara yang lebih modern dan relevan dengan perkembangan zaman.
Acara Gelar Karya 2025 ini diakhiri dengan pemberian penghargaan kepada para pemenang lomba, yang disambut dengan antusiasme peserta lainnya. Para pemenang tidak hanya mendapatkan penghargaan atas karya mereka, tetapi juga diberikan kesempatan untuk terus mengembangkan potensi kreatif mereka dalam dunia pendidikan dan seni. Dengan semangat yang tinggi, Gelar Karya 2025 membuktikan bahwa generasi Z memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif di dunia pembelajaran melalui kreativitas dan inovasi. Acara ini menjadi bukti bahwa dunia pendidikan tidak hanya harus mengutamakan teori, tetapi juga harus memberikan ruang bagi siswa dan mahasiswa untuk mengekspresikan ide dan gagasan mereka dalam berbagai bentuk yang bermanfaat bagi perkembangan zaman.